Jumat, 28 Oktober 2022

Listrik Statis

Edit Posted by with No comments
Pengertian Listrik Statis, Rumus, Contoh Listrik Statis Beserta Penjelasannya Lengkap September 19, 2019 Anggara Trisna Nugraha S.T M.TMedan Elektromagnetik Pengertian Listrik Statis, Rumus, Contoh Listrik Statis Beserta Penjelasannya Lengkap – Listrik statis adalah kumpulan muatan listrik jumlah tertentu yang tetap atau statis, ketidakseimbangan muatan listrik di dalam maupun permukaan benda. Muatan listrik akan tetap ada sampai benda kehilangan dengan cara sebuah arus listrik melepaskan muatan listrik. Muatan listrik muncul karena adanya perpindahan elektron dari suatu benda ke benda lain Listrik statis terjadi ketika benda-benda yang memiliki aliran listrik saling berpautan tanpa adanya sumber daya listrik atau dengan kata lain benda tersebut dapat menghasilkan proton maupun elektron tanpa menggunakan elemen pembangkit energi listrik. Listrik statis dapat ditimbulkan oleh dua benda yang memiliki muatan listrik berbeda. Muatan listrik pada benda timbul karena adanya perpindahan elektron dari satu benda ke benda lain. Terdapat 2 muatan listrik yaitu muatan positif dan muatan negatif. Pengertian lainnya, listrik statis adalah ketidakseimbangan muatan listrik dalam atau pada permukaan benda. Muatan listrik tetap ada sampai benda kehilangannya dengan cara sebuah arus listrik melepaskan muatan listrik. Listrik statis kontras dengan arus listrik, yang mengalir melalui kabel atau konduktor lainnya dan mentransmisikan listrik. Lebih singkatnya, listrik statis berhubungan dengan gejala kelistrikan yang diam atau tidak mengalir. Listrik statis tidak bisa mengalir dari suatu tempat ke tempat lain atau hanya bisa ada sekejap pada suatu tempat, berbeda dengan listrik dinamis. Suatu muatan listrik statis dibuat setiap kali dua permukaan terhubung dan terpisah, dan setidaknya salah satu permukaan memiliki resistensi yang tinggi terhadap arus listrik (dan karena itu adalah isolator listrik). Efek listrik statis yang akrab bagi kebanyakan orang karena orang dapat merasakan, mendengar, dan bahkan melihat percikan sebagai kelebihan muatan dinetralkan saat dibawa dekat dengan konduktor listrik yang besar misalnya, dialirkan ke tanah (ground). Konsep Dasar Listrik Statis Kejadian potongan kertas kecil bisa berinteraksi dengan penggaris yang telah digosok-gosok dapat dijelaskan dengan konsep dasar listrik statis (muatan listrik). Karena membahas tentang listrik tentu tidak akan lepas dari muatan listrik, listrik statis (electrostatic) membahas muatan listrik yang ada dalam keadaan statis (diam). Terdapat 2 (dua) muatan listrik yaitu muatan positif dan muatan negatif, dikatakan bermuatan positif jika proton lebih banyak daripada jumlah elektron, dan begitupun sebaliknya. Sedangkan benda yang tidak memiliki muatan disebut netral. Benda yang bermuatan sejenis akan saling tolak menolak saat didekatkan dan sebaliknya, jika berbeda muatan akan saling tarik menarik. Interaksi antar muatan listrik dijelaskan dalam Gaya Coulumb. Medan Listrik Medan listrik adalah saerah yang ada di sekitar benda yang bermuatan listrik yang masih mengalami gaya listrik. Lebih singkatnya, medan listrik adalah suatu daerah dimana gaya listrik masih bekerja. Medan listrik merupakan efek yang timbul oleh muatan listrik dalam suatu benda. Arah medan listrik suatu benda bermuatan listrik bisa digambarkan dengan garis-garis gaya listrik. Sebuah muatan positif memiliki garis gaya listrik menjauhi (keluar) dari muatan dan muatan negatif memiliki garis gaya listrik mendekati (masuk) muatan negatif. Rumus Listrik Statis Berikut rumus-rumus listrik statis diantaranya yaitu: Contoh Listrik Statis Berikut beberapa contoh listrik statis dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya yaitu: Saat menyisir rambut, tanpa disadari terkadang rambut akan terbawa berdiri sendiri beriringan dengan gerakan sisir. Hal tersebut terjadi karena ada interaksi muatan antar sisir dengan rambut. Penggaris atau sisir yang digosok-gosok ke rambut atau tangan kering akan menarik potongan kertas kecil. Debu yang tertempel pada layar tv Kain sutra yang digosok-gosok dengan batang kaca. Akan terjadi reaksi tarik-menarik antara dua benda tersebut. Karena elektron dari batang kaca akan berpindah ke kain sutera sehingga batang kaca akan memiliki muatan positif dan batang kaca akan memiliki muatan negatif Menggosokan balon dengan tangan Ketika mendekatkan tangan ke layar TV yang baru saja dimatikan. Perhatikan bulu atau rambut yang ada di tangan akan berdiri. Penggaris plastik digosok dengan kain woll. Kedua benda tersebut memiliki muatan netral, tetapi saat dua benda tersebut digesekkan maka akan ada perpindahan elektron dari kain woll ke penggaris plastik. Sehingga penggaris plastik memiliki muatan negatif dan kain woll memiliki muatan positif. Contoh Soal Listrik Statis 1. Dua buah muatan titi masing-masing +3μm dan -4μm terpisah 3 cm satu sama lain. Tentukan gaya taris menarik kedua muatan tersebut! Jawaban:
Posted in

Pewarisan sifat pada makhluk hidup

Edit Posted by with No comments
Pewarisan Sifat pada Makhluk Hidup│IPA Kelas 9 Artikel ini akan menjelaskan tentang pewarisan sifat pada makhluk hidup. A. Molekul yang Mendasari Pewarisan Sifat 1. Materi Genetik Materi genetik memegang peranan penting dalam proses pewarisan sifat. Warna kulit, bentuk rambut, bentuk hidung, atau bahkan jenis penyakit yang kamu miliki tidak serta-merta hadir di dalam tubuh kamu. Setiap sifat dan karakteristik yang ada pada setiap orang adalah warisan dari orang tua yang diwariskan melalui materi genetik. Ayah akan mewariskan materi genetiknya melalui sel sperma sedangkan ibu akan mewariskan materi genetik melalui sel ovum. Materi genetik dari ayah dan ibu akan bergabung dalam proses fertilisasi. Oleh karena adanya penggabungan materi genetik inilah pada dirimu muncul karakteristik yang mirip dengan ayah dan karakteristik yang mirip dengan ibu. Molekul yang berperan sebagai materi genetik adalah asam nukleat, yaitu DNA (deoxyribonucleic acid) dan RNA (ribonucleic acid). Pada suatu untai DNA terdapat unit instruksi atau perintah yang mempengaruhi sifat atau yang menentukan karakteristik setiap makhluk hidup yang disebut gen. Jadi, keseluruhan informasi genetik yang menentukan karakteristik makhluk hidup juga disimpan dalam DNA. DNA terletak di dalam inti sel. DNA merupakan untaian yang sangat panjang. Agar DNA dapat tersusun didalam inti sel yang kecil, untaian DNA ini melilit pada protein yang disebut protein histon. Lilitan DNA dengan protein histon membentuk benang-benang kromatin. Pada saat sel akan membelah, benang-benang kromatin ini akan memadat sehingga membentuk kromosom. Oleh karena itu, kita dapat melihat struktur kromosom pada saat sel akan membelah. 2. Struktur DNA dan RNA Penelitian Rosalind Franklin, pada tahun 1953, Frances Crick dan James Watson mengemukakan bahwa DNA memiliki struktur seperti suatu untai ganda yang membentuk heliks atau bentuk ulir. Asam nukleat baik DNA maupun RNA terdiri dari subunit nukleotida. Masing-masing nukleotida tersusun atas gugus fosfat, gula dan basa nitrogen. Pada DNA gulanya berupa gula deoksiribosa, sedangkan pada RNA gulanya adalah gula ribosa. Nukleotida ini dapat dibagi menjadi struktur yang lebih kecil disebut nukleosida. Satu unit nukleosida tersusun atas gula dan basa nitrogen (tanpa gugus fosfat). Ada empat senyawa basa nitrogen yang menyusun DNA yaitu adenin (A) yang selalu berpasangan dengan timin (T), serta guanin (G) yang selalu berpasangan dengan sitosin (C). Basa nitrogen adenin dan guanin dikelompokkan dalam basa purin, sedangkan timin dan sitosin dikelompokkan dalam basa pirimidin. 2. Hukum Pewarisan Sifat Penelitian pertama tentang penurunan sifat dilakukan oleh Gregor Mendel, seorang pendeta dan juga ahli botani dari Austria. Mendel mulai meneliti tentang pewarisan sifat pada tahun 1856 dan mencatat hasil temuannya pada Natural Science Society of Brunn, Austria pada tahun 1866. Beberapa tahun kemudian pada tahun 1900 para ahli botani lainnya meneliti kembali hasil penelitian Mendel dan mereka menemukan kesimpulan yang sama dengan apa yang telah dilakukan oleh Mendel sebelumnya. 1. Persilangan Monohibrid (Satu Sifat Beda) Telah kita ketahui bahwa gen terdapat pada suatu untai DNA. Saat sel akan membelah DNA akan menggulung atau memadat membentuk kromosom. Bunga yang berwarna ungu (UU) lebih dominan daripada bunga berwarna putih (uu). Bunga yang berwarna ungu memiliki zat warna ungu yang disebut antosianin. Antosianin ini akan menyerap warna cahaya selain ungu, sedangkan warna ungu sendiri akan dipantulkan dan diteruskan sehingga dapat ditangkap oleh mata kita, sehingga kita dapat melihat warna ungu pada bunga tersebut. Antosianin ini dikode oleh gen tertentu kita misalkan gen U. Gen U ini terdapat dalam kromosom tertentu. Dalam sel tubuh (sel somatik) kromosom dalam keadaan berpasangan atau bersifat diploid bukan? Jadi, dalam sel tubuh (sel somatik) ada sepasang gen U, sehingga dapat kita tulis genotipnya UU. Bunga yang berwarna putih tidak memiliki antosianin karena tidak memiliki gen U, sehingga dapat kita tulis genotipnya uu. Pada sel-sel benang sari bunga ungu terdapat kromosom yang awalnya dalam keadaan diploid atau berpasangan, termasuk gen U atau memiliki genotip UU. Ketika akan membentuk serbuk sari (termasuk di dalamnya bakal sel sperma) sel-sel pada benang sari membelah secara meiosis menyebabkan semua kromosom, termasuk kromosom yang mengandung gen U memisah. Selanjutnya, terbentuk sel sperma yang memiliki kromosom yang mengandung gen U atau dapat ditulis genotipnya U. Begitu pula pada sel-sel putik bunga putih yang akan menghasilkan sel telur (ovum). Di dalamnya terdapat kromosom yang awalnya dalam keadaan diploid atau berpasangan, namun tidak memiliki gen U atau dapat ditulis genotipnya uu. Ketika akan membentuk sel telur, sel-sel pada putik bunga putih juga membelah secara meiosis. Hingga akhirnya terbentuk sel telur yang memiliki genotip u. Ketika sel sperma yang bergenotip U bertemu dengan sel telur yang bergenotip u akan terbentuk zigot yang bergenotip Uu. Artinya, zigot tersebut memiliki kromosom yang salah satunya mengandung gen U atau mengandung gen yang mengkode antosianin. Oleh karena itu dalam bunga yang memiliki genotip Uu memiliki warna ungu. Ketika bunga yang memiliki genotip Uu disilangkan dengan sesamanya, maka akan dihasilkan sperma yang memiliki genotip U dan sperma yang memiliki genotip u. Begitu juga sel telur, akan dihasilkan sel telur yang memiliki genotip U dan sel telur yang memiliki genotip u. Jika sel sperma yang memiliki genotip U bertemu dengan sel telur yang bergenotip U atau u akan terbentuk bunga yang berwarna ungu. Namun, jika sel sperma yang memiliki genotip u bertemu dengan sel telur yang memiliki genotip u, maka akan dihasilkan bunga berwarna putih dengan genotip uu (tidak ada gen pembentuk antosianin). Individu yang memiliki karakter atau sifat yang dikontrol oleh dua gen (sepasang) identik disebut dengan homozigot. Dalam hal ini, karakter yang bergenotip UU disebut homozigot dominan, sedangkan karakter yang bergenotip uu disebut homozigot resesif. Individu yang memiliki karakter atau sifat yang dikontrol oleh dua gen (sepasang) tidak identik (berlainan) disebut dengan heterozigot. Dalam hal ini yaitu individu yang bergenotip Uu. Berdasar penelitian yang telah dilakukan ini Mendel menyatakan suatu hukum yang berbunyi “pada waktu pembentukan gamet terjadi pemisahan alternatif gen atau variasi gen yang disebut juga alel secara bebas”. Hukum ini dikenal dengan hukum I Mendel atau Hukum Pemisahan Bebas (segregasi) Mendel. 2. Persilangan Dihibrid (Dua Sifat Beda) Setelah melakukan persilangan pada bunga kapri yang berwarna ungu dan putih, selanjutnya Mendel mengawinkan dua kacang kapri yang memiliki dua sifat berbeda. Salah satu kacang kapri berbiji bulat dan berwarna kuning sedangkan pasangannya berbiji kisut dan berwarna hijau. Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan sebelumnya Mendel menetapkan genotip untuk berbiji bulat dan berwarna kuning dengan genotip BBKK (dominan) dan kacang kapri berbiji kisut dan berwarna hijau dengan genotip bbkk (resesif). Berdasarkan hukum pemisahan bebas Mendel atau hukum segregasi, setiap gen dapat berpisah secara bebas, dan menghasilkan gamet (sel sperma dan sel ovum) dengan pasangan gen BK dan bk. Keturunan pertama semua bergenotip BbKk sehingga semua kacang kapri berbiji bulat dan berwana kuning. Selanjutnya Mendel melakukan persilangan kedua antarsesama keturuan pertama (BbKk >< BbKk). Apakah persilangan kedua akan menghasilkan keturunan yang sama dengan persilanan pertama? Jika gamet dari induk adalah BbKk maka kemungkinan gamet yang muncul adalah BK, Bk, bK, dan bk. Sifat biji bulat dan berwana kuning merupakan sifat dominan, sehingga setiap genotip dengan bentuk BBKK, BBKk, BbKK, BbKk akan berbiji bulat dan berwarna kuning. Berdasarkan hasil persilangan diperoleh kacang kapri berbiji bulat berwarna kuning (BBKK, BBKk, BbKK, BbKk) sebanyak 12 buah, berbiji bulat berwarna hijau (BBkk dan Bbkk) sebanyak 3 buah, berbiji kisut berwarna kuning (bbKK dan bbKk) sebanyak 3 buah, dan berbiji kisut berwarna hijau (bbkk) sebanyak 1 buah, dan diperoleh perbandingan fenotip bulat kuning: kisut kuning: bulat hijau: kisut hijau sebesar 9:3:3:1. Berdasarkan hasil yang tampak pada F2 ini, Mendel menyimpulkan bahwa faktor-faktor yang menentukan karakter-karakter berbeda diwariskan secara bebas satu sama lain. Kesimpulan ini selanjutnya dikenal dengan hukum pilihan bebas Mendel atau hukum II Mendel. C. Pewarisan Sifat-Sifat pada Manusia Berikut ini merupakan contoh-contoh pewarisan sifat atau karakter pada manusia yang dapat diamati. 1. Warna Kulit Warna kulit juga dikode oleh banyak gen. Namun dapat kita sederhanakan menjadi tiga gen. Misalnya tiga gen tersebut yaitu gen A, B, C yang mengkode pembentukan pigmen kulit yaitu melanin sehingga kulit menjadi gelap. Variasi atau alternatif gen lain pada kulit (alela) yaitu gen a, b, c. Orang yang memiliki gen AABBCC akan memiliki kulit sangat gelap, sedangkan yang memiliki gen aabbcc akan memiliki kulit sangat terang. Orang yang memiliki gen AaBbCc akan memiliki warna kulit sawo matang (tengah-tengah antara sangat gelap dan sangat cerah). Selain akibat gen faktor lingkungan, faktor lain seperti paparan sinar matahari juga berpengaruh pada fenotip warna kulit. 2. Bentuk Pertumbuhan Rambut pada Dahi Ketika kamu mengamati rambut yang tumbuh pada dahi temantemanmu pasti kamu akan melihat perbedaaan. Ada rambut yang tumbuh melingkar biasa atau tumbuh seperti huruf “V” atau yang dikenal dengan widow’s peak. Tumbuhnya rambut seperti huruf “V” dikontrol oleh gen W (diambil dari widow’s peak). Gen W ini bersifat dominan, orang yang memiliki pertumbuhan rambut pada dahi memiliki gen WW (homozigot dominan) atau gen Ww (heterozigot), sedangkan orang yang tidak memiliki pertumbuhan rambut seperti huruf “V” memiliki genotip homozigot resesif (ww). 3. Tipe Perlekatan Cuping Telinga Tipe perlekatan cuping telinga ini juga dikontrol oleh gen, yaitu gen G untuk cuping telinga terpisah atau terlepas dan gen g untuk cuping telinga melekat. Jadi, seseorang yang memiliki gen G (baik bergenotip GG atau Gg) akan memiliki tipe perlekatan cuping telinga terpisah, sedangkan yang memiliki tipe perlekatan cuping melekat memiliki gen gg. 4. Bentuk Rambut Bentuk rambut juga dikode oleh gen. Ada dua versi gen yang mengendalikan tipe rambut, gen C (dominan) mengkode rambut keriting, dan gen s (resesif) mengkode rambut lurus. Bentuk rambut merupakan kasus yang menarik yang dikenal dominansi tidak sempurna. Artinya, jika kamu memiliki salah satu dari kedua jenis gen tersebut (gen C dan gen s), kamu akan mendapat campuran dari keduanya yaitu rambutmu akan menjadi berombak (Cs). Jadi, orang yang memiliki rambut keriting memiliki genotif CC, orang yang memiliki rambut berombak memiliki genotif Cs, dan yang memiliki rambut lurus memiliki genotip ss.
Posted in

Sistem Perkembangbiakan Pada Tumbuhan dan Hewan

Edit Posted by with No comments
SISTEM PERKEMBANG BIAKAN PADA HEWAN DAN TUMBUHAN A.Perkembang biakan pada tumbuhan 1.Perkembangbiakan Tumbuhan Agniospermae Apa yang dimaksud dengan Tumbuhan Agniospermae tumbuhan ini adalah tumbuhan yang memiliki biji tertutup serta tumbuhan ini memiliki ciri bakal biji berada dalam ovarium Tumbuhan ini mengalami perkembangbiakan Generatif dan Vegetatif a. Perkembangbiakan Vegetatif pada Tumbuhan Agniospermae 1.Perkembangbiakan Vegetatif Alami a. Rhizoma Rhizoma adalah tumbuhan yang berkembangbiak dengan tunas pada batang yang ada didalam tanah contohnya kunyit, jahe, lengkuas, temulawak b.Stolon Stolon atau disebut geragih itu adalah batang tumbuhan yang menjalar diatas tanah tunas dapat tumbuh pada buku dari stolon. Saat tunas terpisah dari tanaman induk tunas akan tumbuh menjadi individu baru contohnya stoberi dan pegagan c. Umbi Lapis Umbi lapis adalah lapisan lapisan yang terdiri atas daun yang menebal, lunak,dan berdaging serta batang uang berupa bagian kecil disebut cakram Contohnya adalah bawang merah d. Umbi Batang Umbi batang adalah tumbuhan yang mengalami penggabungan pada batang di dalam tanah dan berisi cadangan makanan contohnya kentang dan ubi jalar e. Kuncup Adventif Daun Kuncup merupakan calon tunas yang terdiri atas calon batang beserta calon daun. Kuncup yang terdapat pada tepi daun disebut kuncup Adventif atau tunas liar tepi daun contohnya adalah cocok bebek 2.Pekembangbiakan Vegetatif Buatan a. Cangkok Cangkok adalah cara yang dilakukan dengan mengelupas kulit batang tanaman berkayu, kemudian dibalut dengan tanah dan dibungkus sabut kelapa. Cangkok dapat dilakukan pada tanaman seperti mangga, rambutan dan jeruk b. Merunduk Merunduk adalah cara yang dilakukan dengan menanam tangkai tanaman ke tanah sehingga bagian yang tertanam dapat tumbuh akar. Contohnya Bunga Alamanda c. Setek Setek adalah cara perkembangbiakan vegetatif dengan memotong bagian tanaman sehingga dapat menghasilkan individu baru contohnya cocor bebek, tebu, rumput gajah, pohon seruni B. Perkembangbiakan Generatif pada Tumbuhan Agniosperermae 1.Penyerbukan (Polinasi) Penyerbukan adalah proses menempel nya serbuk sari ke kepala putik Macam macam penyerbukan berdasarkan jenis perantara nya a. Anemogami adalah Penyerbukan yang dibantu oleh angin contohnya adalah tanaman jagung dan padi b. Entomogami Adalah penyerbukan yang terjadi dengan bantuan serangga contohnya adalah pada bunga matahari c. Ornitogami Adalah penyerbukan yang dibantu oleh burung contohnya adalah bunga cangkring atau dadap (Erythrina variegata) burung yang membantu proses penyerbukan ini adalah burung kolibri d. Kiropterogami Kiropterogami adalah penyerbukan yang dibantu oleh kelelawar ciri cirinya adalah menghasilkan nektar, bau serta memiliki warna yang menarik misalnya kaktus e. Antropogami Adalah tanaman yang dibantu penyerbukan nya oleh manusia contohnya tanaman anggrek 2.Pembuahan (Fertilisasi) proses pembuahan atau peleburan gamet jantan dan gamet betina ini dibagi menjadi 2 yaitu Fertilisasi internal, yaitu pembuahan yang terjadi di dalam tubuh induk betina. Fertilisasi eksternal, yaitu pembuahan yang terjadi di luar tubuh induk betina/air. 3.Penyebaran Biji pergerakan biji atau benih tumbuhan dari tumbuhan induknya. Pergerakan tumbuhan yang sangat terbatas membutuhkan vektor penyebar untuk memindahkan bijinya secara biotik maupun abiotik. Berbagai cara penyebaran biji a. Anemokori Proses penyebaran biji dengan bantuan angin contohnya bunga Dandelion b. Hidrokori adalah Proses Penyebaran biji dengan bantuan air contohnya pohon kelapa dan bakau c. Zookori Proses penyebaran biji dengan bantuan hewan penyebaran ini dibagi menjadi 4 yaitu d.Antropokori Adalah Proses penyebaran biji dengan bantuan manusia contohnya padi jagung dan tanaman lainnya 4.Perkecambahan Adalah peristiwa pada saat biji mengalami masa istirahat lalu biji mulai tumbuh menjadi tumbuhan baru B. Perkembangbiakan Pada Hewan 1.Perkembangbiakan Aseksual pada hewan a. Membentuk tunas Hewan yang mampu berkembang biak aseksual dengan cara membentuk tunas adalah Ubur ubur dan Hydra sp b. Fragmentasi Planaria merupakan contoh hewan yang dapat melakukan fragmentasi cara ini dilakukan dengan 2 tahap Tahap pertama adalah fragmentasi yaitu pematahan atau pemotongan tubuh induk menjadi 2 bagian atau lebih Selanjutnya terjadi tahap regenerasi yaitu setiap potongan tubuh induk membentuk bagian lain yang tidak ada pada bagian tersebut Contohnya Cacing Tanah c. Partenogenesis Pertumbuhan dan perkembangan embrio atau biji tanpa fertilisasi oleh pejantan. Partenogenesis terjadi secara alami pada beberapa spesies, termasuk tumbuhan tingkat rendah, invertebrata, dan vertebrata. 2.Perkembangbiakan Seksual Pada Hewan a. Vivipar adalah hewan yang berkembang biak dengan cara melahirkan contoh kucing, gajah, badak, harimau, anoa, kambing dll b. Ovipar adalah hewan yang berkembang biak dengan cara bertelur contohnya ciciak, katak, ikan, ayam, burung dll c. Ovovivipar Adalah hewan yang berkembangbiak dengan cara bertelur dan melahirkan contohnya Kadal, cicak
Posted in

Sistem Reproduksi Pada Manusia

Edit Posted by with No comments
Sistem Reproduksi Manusia Setiap makhluk hidup pasti melakukan reproduksi. Tujuan utama dari reproduksi adalah untuk mendapatkan keturunan sehingga tidak akan punah. Alat reproduksi adalah alat yang digunakan untuk proses reproduksi manusia. Baik wanita maupun pria memiliki alat reproduksi yang berbeda tetapi saling melengkapi. Alat reproduksi laki-laki terdiri dari penis dan skrotum sebagai alat reproduksi bagian luar dan juga testis, epididymis, prostat, vesika seminalis, vas deferens dan juga kelenjar bulbouretral sebagai alat reproduksi bagian dalam. Sedangkan untuk wanita terdiri dari vagiana, labia mayora, labia minora mons pubis dan klitoris sebagai alat reproduksi bagian luar dan ada ovarium, tuba falopii atau oviduk dan juga uterus atau Rahim sebagai alat reproduksi bagian dalam. Pria Alat repduksi pada pria terdiri dari penis, skrotum, testis, epididimis, vas deferens, dan kelenjar aksesori yang akan membantu saluran pada alat reproduksi pria. Berikut adalah penjelasan dari beberapa bagian alat kelamin pada pria beserta gambarnya : 1. Penis Penis adalah organ bagian luar dari alat reproduksi, karena penis berada dibagian luar. Pada bagian reproduksi penis ini memilki jaringan erektil yang cukup besar. Jaringan tersbut terdiri dari tiga jaringan, disetiap jaringan mengandung pembuluh darah yang jumlahnya cukup besar dan beranastomosa. Di dalam penis terdapat beberapa bagian yang lain : korpus kavernosa – yaitu jaringan ini merupakan kumpulan jaringan erektil dorsal yang terdiri dari dua kumpulan itu terdapat jembatan dengan jenis jaringan yang dapat dibilang sama. Korpus spongiosum – Jaringan ini merupakan jaringan vertal yang lebih kecil di bandingkan jaringan yang lain. Jaringan ini terletak mengelilingi urerta dan juga jaringan ini berfungsi untuk melindungi uretra, karena kompenen pada jaringan ini membungkus uretra. Gland penis – Gland penis adalah bagian penis yang terletak di ujung penis. Sedangkan pada kavernosa, pada bagian badan kavernosa juga dikelilingi oleh jaringan yang padat, jaringan itu adalah jaringan penyambung yang disebut tunika albuginea. Sedangkan pada uretra dalam penis juga dikelilingi oleh jaringan erektil yang memiliki banyak rongga-rongga yang mengandung banyak pembuluh darah. Darah pada penis ini akan di terima oleh arteria penis dan akan dibentuk cabang untuk membentuk arteria dorsal dan juga arteri pada bagian dalam yang memiliki pasangan atau berpasangan. Pada bagian penis ia memiliki darah yang melimpah, karena penis merupakan organ yang mempunyai suplai darah yang cukup melimpah pada urat saraf spinal, parasimpatik dan juga pada saraf simpatik, serta pada organ ujung sensoris lainnya. Fungsi Penis Sebagai sarana untuk jalur air seni di buang – Penis merupakan saluran, seperti hal nya sebuah pipa, ia akan digunakan untuk membuang kotoran yang berada di dalam. Melalui penis, kotoran atau air seni dapat disalurkan keluar agar tidak terjadi penyakit di dalamnya Dapat digunakan untuk alat kopulasi 2. Skrotum Skrotum merupakan alat yang digunakan untuk membungkus testis. Letak skrotum yaitu diantara penis dan juga anus. Skrotum terletak di depan perineum. Skrotum ada dua, atau sepasang, ada skrotum kanan dan skrotum kiri pada bagian ini krotum dibatasi oleh jarignan ikat dan juga otot dartos. Otot ini memiliki fungsi sebagai alat gerak bagi skrotum hingga skrotum dapat mengendur dan juga dapat mengerut. Pada bagian skrotum juga memiliki serat-serat yang berasal dari penerusan otot luring dari dinding perut atau biasa disebut dengan otot kremaster Fungsi dari skrotum Memberikan lingkungan pada testis yang memiliki suhu dingin antara 1-80C lebih dingin bila dibandingkan dengan suhu pada tubuh Mengatur suhu pada testis agar tetap terjaga Memberi ruang untuk testis agar dapat bergerak. Baik bergerak menjahui tubuh maupun bergerrak mendekati tubuh. 3. Testis Testis adalah organ reproduksi pria yang berada di dalam organ reproduksi, testis ini memiliki bentuk oval dan juga testis terletak di bagian daalam skrotum, seperti telah dijelaskan diatas tadi bahwa skrotum adalah alat yang digunakan untuk menjaga testis agar tetap memiliki suhu yang sesuai dengan suhu pada lingkungannya. Fungsi testis Digunakan untuk alat penghasil spermatozoa atau sel kelamin jantan Sebagai alat untuk menghasilkan hormone seks testrosteron Menjaga suhu agar spermatogenesis tetap terjadi 4. Epididimis Bagian ini adalah bagian organ pada alat reproduksi yang memilki bentuk sebagai saluran yang berkelok kelok, saluran epdidimin berada pada skrotum dan juga berada diluar testis. Apabila dilihat epdidimis ini berbentuk hampir seperti huruf C Fungsi epididimis Digunakan sebagai lat penyimpanan Bagian saluran epdidimis merupakan alat untuk pengangkutan Epdidimis merupakan tempat untuk pematangan sperma 5. Vas deferens vas deferens merupakan saluran organ reproduksi, vas deferens biasa berbentuk seperti layaknya tabung. Fungsi vas deferens saluran sebagai jalannya sperma ke veskula tempat untuk menampung sperma tempat untuk proses pematangan sperma 6. kelenjar kelamin kelenjar kelamin merupakan organ pada kelamin pria. Kelenjar kelamin memiliki tiga bagian yaitu bagian vesikula seminalis atau disebut kantung air mani, kelenjar prosta, dan juga kelenjar bulbouretra. Tiga bagian itu vesikula seminalis atau kandung mani merupakan organ yang berfungsi ungtuk mensekresikan cairan dalam tubuh yang memiliki sifat basa, selain itu vesikula seminalis ini berjumlah sepasang yaitu kanan dan kiri kelenjar prostat adalah organ reproduksi pria yang berada dibawah kandung kemih. Kelenjar ini berfungsi untuk mensekresikan cairan yang berada dalam kelenjar ini. cairan ini dan juga cairan pada seminalis bermanfaat untuk tempat ruang gerak sperma kelenjar bulboutetra adalah kelenjar yang juga memiliki jumlah sepasang, kelenjar ini memiliki fungsi untuk menghasilkan lender pada saluran ejakulasi yang memiliki sifat basa. Kelenjar bulboutetra ini beradi di bawah kelenjar prostat. saluran ejakulasi saluran ini memiliki fungsi menghubungkan uretra dengan vesikula seminalis merupakan bagian dari penis yang memiliki fungsi untuk tempat keluar sperma dan air mani. jaadi saluran ini berfungsi untuk meneluarkan airmani disaat melakukan hubungan seksual, dengan adanya air mani yang berhasil menuju indung telur baru akan terjad masa kehamilan. itu adalah beberapa dari organ kelamin atau alat reproduksi pria beserta dengan beberapa fungsinya, selanjutnya akan dirincikan alat reproduksi bagi wanita beserta beberapa penjelasannya. Wanita Sama hal nya pada proses reproduksi manusia yang terdapat pada wanita yang memiliki beberapa bagian pada saluran reproduksi wanita yang akan membantu proses reproduksi pada wanita dengan adanya saluran pada alat reproduksi yang akan membentuk alat reproduksi pada wanita secara sempurna dan akan menjadikan reproduksi pada wanita menjadi subur sehingga akan mempermudah proses pembuahan sel telur oleh sel sperma dari pria. Alat reproduksi wanita terdiri dari vagina, uterus atau rahim, ovarium atau indung telur, mons veneris, Labia mayora atau bibir besar kemaluan, Labia minora, Vestibulum, dan Hymen. Berikut adalah bagian-bagian dari alat reproduksi pada wanita : 1. Vagina vagina memiliki panjang sekitar delapan sampai dengan sepuluh sentimeter dan terletak diantara rectum dan kandung kemih. Vagina merupakan membranasea yang berfungsi untuk menghubungkan Rahim ke bagian luar. vagina yang sehat memiliki sifat yang asam, sifat ini disebabkan karena adanya degradasi glikogen dan menjadi asam laktat yang dihasilakn oleh bakteri bacillus. vagina juga memiliki selaput lender pada bagian terluar dan juga pada lapisan tengah vagina terdiri dari otot-otot dan lapisan-lapisan lain yang meiliki banyak serat. Fungsi vagina : sebagai jalan lahirnya bayi merupakan tempat ketika sedang melakukan hubungan seksual tempat untuk menyalurkan darah ataupun menyalurkan lender pada Rahim.:2. Uterus atau Rahim 2. Uterus Uterus adalah wadah untuk Rahim, uterus memiliki berat sekitar 30 gram, uterus juga tersusun dari lapisan otot otot yang kuat, karena uterus nantinya yang digunakan untuk tempat tumbuh kembangnya janin, otot pada uterus memiliki sifat yang elastis sehigga bisa berkembang dan mampu menompang janin pada saat kehamilan. Selain itu pada bagian uterus juga memiliki sel-sel epitel yang berada di dalam dinding Rahim yang memiliki fungsi sebagai membatas uterus. korupus uteri fundus uteri servik uteri 3. Tuba Falopi tuba fallopi merupakan saluran telur tuba fallopi ini memiliki fungsi untuk membawa sel telur kedalam Rahim, bila dilihat dalam gambar, tuba fallopi memiliki bentuk seperti cabang pada jari, cabang seperti jari ini biasa disebut dengan fimbriare, fimbriare ini bermanfaat ntuk menjangkau ke dalam rongga panggul dan bermanfaat untuk mengambil telur, seperti layaknya jari, dia akan berfungsi untuk mengambil hal yang ada didalamnya dan kemudian dilepaskan pada jalur yang sudah seharusnya. Sel telur ini akan di alurkan ke dalam Rahim. Fungsi tuba falopi : tempat pertumbuhan pembuahan pada janin, sebelum janin itu masuk kedalam Rahim sebagai alat untuk menangkap ovum digunakan sebagai alat pembuahan atau tempat fertilisasi merupakan saluran dari ovum dan sperma sehinggg menghasilkan pembuahan yang berbentuk janin. Bagian oviduk : infundibulum pars ampularis pars ismika pars inertitialis Kelainan tuba falopi kehamilan ektopik, kehamilan ektopik maksudnya adalah kehamilan yang terjadi pada wanita tapi tidak terjadi di dalam Rahim, jadi kehamilan akan terjadi di luar Rahim, kehamilan atau telur itu justru di buahi di sisi tuba fallopi, sehingga disebut dengan kehamilan ektopik, kehamilan ini sangatlah berbahaya, seperti halnya ketika janin tidak berkembang di tempatnya justru janin akan terancam keselamatannya, namun ternyata tidak hanya pada janinnya saja tetapi kehamilan ektopik ini juga mengancam jiwa ibu. Ada hal yang dapat dilakukan untuk menghilangkan atau menyembuhkan penyakit ini, yaitu dengan melakukan operasi, pada saat operasi ini dilakukan penghilangan sel telur yang sudah tertanam, agar sel telur itu tidak menjadi besar dan malah menyakiti si ibu, dan akan membunuh janin. Ketika tidak melakukan operasi dan pengambilan sel telur pada tuba fallopi justru akan menyebabkan tabung tuba fallopi pecah, karena semakin besar pertumbuhan sel telur tersebut. Penyakit radang panggul, penyakit ini disebabkan karena adanya infeksi yang dialami pada organ reproduksi wanita. Yaitu pada Rahim dan juga ovarium serta pada saluran tuba fallopi. Penyakit ini biasanya terjadi karena melakukan hubungan seksual yang tidak sehat, ketika melakukan hubungan seksual ternyata salah satu dari mereka membawa bakteri, bakteri itu akan memasuki vagina, dan dari vagiana kan berjalan melalui saluran tuba fallopi ini, dan saat itulah saluran tuba fallopi menjadi terinfeksi, sehingga jaringan pada tuba fallopi akan terganggu yang mengakibatkan tersumbatnya seluruh tabung pada tuba fallopi. Endometrosis, adalah penyakit yang terjadi karena adanya kesalahan tumbuh pada jaringan, jaringan yang seharusnya tumbuh di Rahim malah tumbuh berkembang pada tuba valopi sehingga tuba fallopi harus merasakan tekanan kembali, jarigan yang seharusnya ada dirahim akan mengakibatkan rusaknya jaringan tuba fallopi. Jaringan yang tumbuh pada tuba fallopi yang seharusnya pada Rahim akan menyebabkan obtruksi pada Rahim, sehingga tumbuh jaringan parut. 4. Ovarium atau Indung Telur Ovarium adalah indung telur yang memiliki fungsi paling utama bagi tubuh, overium menghasilkan telur guna untuk memupuk dan juga indung telur ini berguna untuk menghasilkan hormone yang digunakan sebagai reproduksi. Progeseron dan juga estrogen.Pada dasarnya ovarium memang memiliki fungsi sebagai penghasil sel telur, namun ovarium atau indung telur ini dikendalikan oleh hormone gonadortropin realizing, yang dilpaskan dari sel sel saraf pada hipotalamus. Sel-sel ini berfungsi untuk mengirimkan berbagi pesan kepada sel-sel bagian ovarium lainnya melalui kelenjar pituirtara. Kelenjar ini dimanfaatkan oleh ovarium untuk menghasilkan hormot stimulus folic dan juga hormone luteinizing. Hormone-hormon tersebut dimanfaatkan oleh ovarium untuk mengontrol siklus pada menstruasi. Proses ovarium pada siklus menstruasi Pada siklus menstruasi bagian ovarium inilah yang akan melepaskan sel telur, bila pada saat sel telur dibuahi maka akan terjadi kehamilan. Ovarium adalah tempat untuk menghasilkan sekaligus menyimpan sel telur yang digunakan untuk pembentukan janin pada saat melakukan hubungan seksual nantinya. Pada saat telur di dalam ovarium telur-telur ini ditutupi oleh lapisan sel yang biasa disebut dengan lapisan sel folikel. Sel-sel telur ini akan terus berkembang dan berkembang sehingga jika telur itu sudah matang telur akan ikut dialirkan pada saat menstruasi. Sel telur ini pada setiap siklus menstruasi dilepaskan pada ovulasi. Sel yang menutup telur ini selalu berkembang dan juga sel folikel (penutup sel telur) diproduksi oleh hormonn esterogen. Hormone-hormon ini juga beranfaat untuk persiapan kehamilan. Sel folikel bisa saja habis dan akhirnya tidak akan mengeluarkan menstruasi lagi yang biasa disebut dengan menopause. Hal ini disebabkan karena ovarium sudah tidak mampu untuk mengeluarkan hormone estrogen dan juga hormone progesterone. Hormon yang dihasilkan oleh ovarium Hormone estrogen mendominasi paruh pertama menstruasi, hormone progesterone mendominasi paruh kedua menstruasi. Kedua hormone ini memiliki manfaat untuk mengatur siklus menstruasi. Selain itu hormone ini juga bermanfaat untuk meniapkan lapisan Rahim, dan pada Rahim akan membentuk lapisan plasenta yang akan digunakan untuk melindungi bayi nantinya. Ovarium ini melekat pada Rahim, tapi tidak langsung melekat pada sisa saluran reproduksi manusia. 5. Mons veneris mons veneris atau juga memiliki kata lain mons pubis, kerap sekali disebut sebagai kemaluan, mons veneris ini merupakan lapisan lemak yang berfungsi untuk menutupi tulang pada kemaluan. Fungsi mons veneris sebagai perlindungan untuk kemaluan melindungi tulang dan jaringan yang ada di bagian bawah kemaluan melindungi kemaluan pada saat melakukun hubungan seksual sebagai sarana untuk melayani dan mengamankan organ dari bahaya apapun membantu mearangsang dan menambah daya seksualitas pada pasangan. Menghasilkan bau yang dapat merangsang seksual mon veneris ini memiliki berbagai macam bagian diantaranya adalah bibir besar, atau labia minora, lubang vagina dan juga klitoris. 6. Labia mayora atau bibir besar kemaluan bagian ini merupakan bagian luar dari kemaluan wanita, bagian ini berbentuk seperti bibir tapi agak terlihat lebih lebar, pada bagian ini terdiri dari jaringnan kelenjar keringan dan juga jaringan lemak 7. Labia minora sama seperti labia mayora tetapi labia minora ini terletak di dalam labia mayora. Labia minora ini berfungsi untuk mengatur besar kecilnya seks yang akan dikelauarkan 8. Vestibulum organ ini dibatasi oleh labia minora dan organ ini dibatasi oleh pertemuan dua labia minora vestibilum adalah tempat saluran kencing 9. Hymen hymen atau biasa disebut dengan selaput darah wanita, selaput darah wanita adalah selaput lender yang merupakan suatu lipatan lipatan dan menutimi introits vagina. Hymen atau selaput darah ini memiliki berbagai macam bentuk seperti bulat dan juga seperti bulan sabit. Ada juga bentuk yang memiliki pemisah. Bentuk dari selaput ini bermacam-macam ada juga yang lunak dan ada pula yang kaku. Selaput dara ini hanya dapat dilalui oleh jari kelingking, bila selaput dara ini masih utuh dan belum terluka.
Posted in

Ovarium

Edit Posted by with No comments

 

Fungsi Ovarium dan Masalah yang Bisa Terjadi

fungsi ovarium

Ovarium adalah organ reproduksi di mana sel telur disimpan. Gangguan fungsi pada ovarium dapat membuat wanita sulit hamil.

Ovarium atau indung telur adalah kelenjar kelamin yang merupakan organ reproduksi utama pada wanita. Organ ini berperan penting dalam proses reproduksi dan produksi hormon wanita.

Organ reproduksi wanita Ovarium

Wanita memiliki sepasang ovarium yang terletak di sisi kanan dan kiri rahim. Organ ini juga terletak dekat dengan tuba falopi atau saluran telur. Beberapa ligamen “memegang” ovarium agar tetap pada posisinya, di suatu lokasi yang disebut dengan fosa ovarika.

Ovarium normal memiliki panjang 3,5 cm, lebar 2 cm, dan ketebalan 1 cm. Ini kurang lebih sebesar bola golf. Volumenya berubah seiring dengan bertambahnya usia. Di usia 2 tahun, volume ovarium rata-rata 0,7 ml. Di usia 20 tahun, volume ovarium mencapai puncaknya, yakni sekitar 7,7 mL. Setelah ini, volume ovarium akan menyusut secara bertahap hingga sekitar 2,8 mL saat menopause.

Secara mikro, ada tiga komponen utama dalam ovarium:

  • Bagian permukaan, yang dibentuk oleh sel epitel kuboid sederhana atau disebut sel epitel germinal. Surface – formed by simple cuboidal epithelium (known as germinal epithelium). Di bawah lapisan ini terdapat jaringan ikat padat yang membentuk kapsul.
  • Korteks, yang terdiri dari jaringan ikat dan sejumlah folikel ovarium. Setiap folikel mengandung sebuah oosit (ovum) atau sel telur, dan dikitari oleh selapis sel folikular.  Folikel-folikel sel telur ini ada dalam berbagai ukuran dan tingkat kematangan.
  • Medula, yang dibentuk oleh jaringan ikat longgar dan mengandung pembuluh darah dan persarafan ovarium. Nama lain bagian ini adalah hilus.
Isi Fungsi Ovarium

Fungsi Ovarium

Ovarium memiliki tiga fungsi utama, yaitu:

1. Menampung dan melindungi sel telur wanita yang sudah ada sejak lahir hingga siap untuk digunakan. Wanita terlahir dengan sekitar 1 juta sel telur pada setiap ovariumnya. Sel-sel telur ini mulai berkembang saat janin masih berada di dalam kandungan. Saat pubertas, di mana wanita mengalami haid pertamanya, jumlah sel telur menurun hingga sekitar 200.000-400.000. Selama usia reproduksi atau usia subur, kurang lebih 300-500 sel telur akan dilepaskan melalui proses ovulasi. Setelah menopause, ovarium akan berhenti melepaskan sel telur dan mengalami atrofi (menyusut/mengecil). 

2. Memproduksi hormon reproduksi wanita, terutama estrogen dan progesteron. Beberapa hormon lain, seperti relaksin, inhibin, dan hormon Anti-Mullerian (AMH) juga diproduksi ovarium. Fungsi masing-masing hormon adalah sebagai berikut:

  • Estrogen berfungsi dalam perkembangan seks sekunder seperti pertumbuhan payudara, panggul yang membesar, dan dalam siklus menstruasi/reproduksi bersama progesteron. Kadar keduanya harus seimbang agar fungsi reproduksi berjalan normal.
  • Relaksin berfungsi untuk melemaskan ligamen-ligamen di dalam panggul sehingga mampu meregang saat melahirkan.
  • Inhibin mencegah kelenjar pituitari di otak memproduksi hormon yang memengaruhi produksi estrogen/progesteron di ovarium.
  • AMH adalah hormon yang berperan dalam perkembangan struktur organ reproduksi wanita. Hormon ini menjadi penting di masa reproduksi. Kadarnya bermanfaat untuk menentukan potensi pematangan sel telur yang tersisa (cadangan ovarium) pada seorang wanita dan kemungkinannya untuk hamil. 

3. Melepaskan sel telur pada setiap siklus haid melalui proses yang disebut dengan ovulasi. Setiap folikel di dalam ovarium mengandung sel telur yang tidak aktif (dorman). Sel-sel telur ini akan menjadi matang ketika ada stimulasi oleh Follicle-stimulating hormone (FSH), yang dilepaskan oleh kelenjar pituitari di otak. Setelah matang, hormon lain yakni Luteinizing Hormone (LH) akan memicu ovulasi atau pelepasan sel telur ke tuba falopii (saluran telur) terdekat. Diameter folikel yang matang dapat mencapai 30 mm.

Gangguan ovarium dan infertilitas

Setiap kondisi medis yang memengaruhi fungsi ovarium dapat menurunkan kesuburan wanita. Secara umum, ada 3 kelompok besar gangguan pada organ ini yang dapat memicu infertilitas.

Gangguan ovulasi 

Gangguan ovulasi seperti ovulasi yang jarang (oligoovulasi) atau tidak ada (anovulasi) menyebabkan infertilitas oleh karena sel telur tidak selalu ada untuk dibuahi setiap bulannya. Wanita dengan siklus haid teratur (terjadi setiap bulan) dan disertai molimina (nyeri payudara, nyeri haid, atau perut kembung) biasanya mengalami ovulasi. Bila kedua hal ini tidak teratur atau tidak ada, mungkin terdapat kehamilan atau kondisi-kondisi yang mendasari gangguan ovulasi. Beberapa penyebab yang mungkin adalah:

Gangguan fungsi hipotalamus-hipofisis primer

Kondisi ini adalah gangguan produksi dan fungsi hormon dalam kelenjar otak, yang pada gilirannya memengaruhi produksi estrogen dan progesteron di ovarium. Ini dapat disebabkan oleh:

  • Baru mulai mengalami haid atau memasuki masa perimenopause. Ini merupakan hal yang normal.
  • Olahraga atau aktivitas fisik yang sangat intens/berlebihan.
  • Adanya gangguan makan berat seperti anoreksi nervosa atau bulimia.
  • Stres psikologis.
  • Hipogonadotropik hipogonadisme primer, yakni kurang berkembangnya kelenjar kelamin karena gangguan pada kelenjar pituitari atau hipotalamus otak.
  • Hiperprolaktinemia atau berlebihnya kadar hormon prolaktin.
  • Amenorea laktasi, yakni tidak mengalami haid akibat proses menyusui. Ini pun merupakan hal yang normal.
  • Terdapat tumor, cedera, atau radiasi pada area pituitari atau hipotalamus otak.
  • Sindrom Kallman atau sindrom Sheehan.
  • Hipofisitis limfositik (kelainan autoimun).

Gangguan atau penyakit

  • Polycystic ovary syndrome (PCOS).
  • Kelainan tiroid, baik hipertiroidisme (kelebihan hormon tiroid) maupun hipotiroidisme (kekurangan hormon tiroid). 
  • Tumor yang memproduksi hormon pada ovarium atau kelenjar adrenal (anak ginjal).
  • Penyakit hati atau ginjal kronis.
  • Penyakit Cushing.
  • Hiperplasia adrenal kongenital.
  • Premature ovarian failure (kegagalan ovarium dini), yang bisa disebabkan oleh faktor autoimun, genetik, pembedahan, atau berhubungan dengan penggunaan obat-obatan dan radioterapi. 
  • Sindrom Turner.
  • Sindrom insensitivitas androgen.

Penggunaan obat-obatan/hormon

  • Kontrasepsi kombinasi yang mengandung estrogen dan progestin.
  • Kontrasepsi progestin.
  • Obat antidepresi dan antipsikotik.
  • Kortikosteroid.
  • Agen kemoterapi.

Penuaan sel telur

Usia merupakan faktor penting dalam hal kesuburan wanita. Menurunnya tingkat reproduksi dengan penuaan kemungkinan berkaitan dengan penurunan kuantitas dan kualitas sel telur.

Di tengah kehamilan, jumlah folikel yang mengandung sel telur mencapai puncaknya, yakni sebanyak 6-7 juta folikel. Saat lahir, jumlah ini menurun hingga 1-2 juta folikel, dan ‘tinggal’ 300.000 folikel di permulaan pubertas. Laju penurunan jumlah folikel ini semakin cepat ketika wanita mencapai pertengahan usia 30-an, yakni 35 tahun ke atas. Adanya ‘gangguan’ lain pada ovarium seperti akibat merokok, radioterapi, kemoterapi, dan penyakit autoimun juga mempercepat penurunan jumlah folikel. 

Meski demikian, wanita dengan jumlah folikel sel telur yang sedikit dapat terus berovulasi secara teratur. Infertilitas terjadi karena kualitas sel telur yang buruk. Hilangnya kualitas sel telur ini diperkirakan terjadi karena kerusakan sel-sel germinal yang terakumulasi selama kehidupan atau adanya perubahan terkait usia dalam kualitas sel dan jaringan yang mengelilingi sel telur.

Kista ovarium

Meski kerap disebut menyebabkan infertilitas, hingga kini belum jelas diketahui apakah kista ovarium kecil (berukuran <3-6 cm) ataukah efek pembedahan pada kista ovarium tersebut yang memengaruhi perkembangan folikel sel telur pada ovarium. 

Kesimpulan

Pada dasarnya, ovarium yang fungsional penting untuk mempertahankan kesuburan sekaligus menjaga keseimbangan hormon di masa reproduksi. Gangguan pada organ ini akan secara langsung menurunkan peluang terjadinya kehamilan akibat tidak adanya sel telur yang dilepaskan atau kualitas sel telur yang buruk.

Posted in