Perubahan Sosial Budaya dan Globalisasi
Edit Posted by intan with No comments
BAB II Perubahan Sosial Budaya dan Globalisasi
William Ogburn dalam Elly M Setiadi (2011) berpendapat bahwa batasan ruang lingkup perubahan sosial budaya, mencakup perubahan pada unsur-unsur kebudayaan baik yang bersifat materiil maupun yang bersifat nonmaterial (immaterial), beliau menekankan perubahan sosial sebagai pengaruh yang besar dari unsur- unsur kebudayaan materiil terhadap unsur kebudayaan immateriil.
Koentjaraningrat (1985) menjelaskan, modernisasi adalah usaha untuk hidup sesuai dengan zaman dan konstelasi dunia sekarang.
Selo Soemardjan (1962) menjelaskan bahwa globalisasi adalah terbentuknya sistem organisasi dan komunikasi antarmasyarakat di seluruh dunia untuk mengikuti sistem dan kaidah yang sama secara cepat.
A. Perubahan Sosial Budaya
Kingsley Davis dalam Soerjono Soekanto (2014) mengatakan bahwa perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan kebudayaan. Perubahan dalam kebudayaan mencakup hal-hal seperti kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi, dan filsafat. Menurutnya perubahan sosial sebagai perubahan pada sistem sosial, struktur, dan fungsi masyarakat.
Gambar . Perubahan Dilihat dari Waktunya
1. Bentuk Perubahan Sosial Budaya
Gambar . Bentuk Perubahan Sosial
a. Perubahan Dilihat dari Waktunya
1). Perubahan Sosial Lambat atau Evolusi
2). Perubahan Sosial Cepat atau Revolusi
Revolusi Inggris dianggap sebagai pelopor revolusi di negara lain. Revolusi industri membawa akibat dalam berbagai bidang kehidupan bagi negaranya ataupun bagi negara lain, antara lain sebagai berikut.
a) Proses mekanisasi dalam usaha industri.
b) Perdagangan makin berkembang.
c) Transportasi lancar.
d) Berkembangnya urbanisasi.
e) Terjadinya kesenjangan sosial.
b. Perubahan Dilihat dari Pengaruhnya
1). Perubahan yang Pengaruhnya Kecil
Perubahan yang pengaruhnya kecil merupakan perubahan yang tidak membawa perubahan pada unsur struktur sosial masyarakat.
2). Perubahan yang Pengaruhnya Besar
Perubahan yang pengaruhnya besar adalah perubahan yang membawa perubahan dalam sendi-sendi kehidupan dalam suatu masyarakat.
c. Perubahan Dilihat dari Perencanaannya
1). Perubahan yang Direncanakan/Planned Change
2). Perubahan yang Tidak Direncanakan/Unplanned Change
Sebagai contoh, perubahan penggunaan traktor dalam teknologi pertanian merupakan sebuah perubahan yang direncanakan.
Kemajuan dan penerapan teknologi tersebut menguntungkan petani karena menghemat tenaga, waktu, dan biaya. Namun di sisi lain menimbulkan dampak yang tidak direncanakan, misalnya, banyak buruh tani kehilangan pekerjaan karena tenaganya telah digantikan mesin.
2. Faktor Penyebab dan Penghambat Perubahan Sosial Budaya
a. Faktor Penyebab Perubahan Sosial Budaya
1. Bertambah dan Berkurangnya penduduk
2. Penemuan Baru
3. Konflik
4. Terjadinya Pemberontakan/Revolusi
5. Perubahan Lingkungan Alam
6. Peperangan
7. Pengaruh Kebudayaan Masyarakat lain
Proses pengaruh kebudayaan lain yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial budaya antara lain sebagai berikut.
a). Difusi
Difusi merupakan proses penyebaran unsur baru, baik berupa alat, ide atau gagasan dari satu pihak ke pihak lain, dari suatu tempat ke tempat lain, dari satu orang ke orang lain, dan dari satu masyarakat ke masyarakat lain.
b). Akulturasi (Cultural Contact)
c). Asimilasi
d). Penetrasi
e). Invasi
f). Milenarisme
b. Faktor Penghambat Perubahan Sosial Budaya
1. Kehidupan Masyarakat yang Terasing
2. Perkembangan Ilmu Pengetahuan yang Terlambat
3. Sikap Masyarakat yang Tradisional
4. Adanya Prasangka Terhadap HalHal Baru atau Asing
5. Adat Istiadat
B. Globalisasi
Orang yang pertama kali menggunakan istilah globalisasi adalah Theodore Levitte pada tahun 1985.
Menurut Waters dalam Kamanto Sunarto (2004), globalisasi adalah suatu proses sosial yang di dalamnya kendala geografi terhadap pengaturan sosial dan budaya menjadi surut dan manusia menjadi semakin sadar bahwa pengaturan tersebut menjadi semakin surut.
1. Bentuk Globalisasi
a. Globalisasi Bidang Budaya
Globalisasi dalam bidang budaya memberikan manfaat misalnya memperkaya budaya bangsa. Namun di sisi lain memberikan ancaman terhadap keberadaan budaya lokal bangsa.
b. Globalisasi Bidang Komunikasi
Globalisasi dalam bidang komunikasi dapat dilihat dari kemajuan teknologi komunikasi. Awalnya masyarakat Indonesia berkomunikasi dengan cara tradisional. Kemudian mulai mengalami perkembangan dalam teknologi telepon, handphone, internet serta media sosial yang ada sekarang ini.
c. Globalisasi Bidang Ekonomi
Dalam globalisasi ekonomi berbagai negara di dunia menjadi pasar yang satu dan semakin terintegrasi tanpa mengenal batasan teritorial atau kewilayahan antarnegara . Globalisasi ekonomi memang berkaitan erat dengan perdagangan bebas (free trade).
Adapun ciri-ciri yang menandai globalisasi ekonomi sebagai berikut.
1) Beroperasinya suatu perusahaan di lebih dari satu negara. Perusahaan ini memproduksi dan menjual hasil produksinya secara internasional.
2) Perubahan dalam mencari keuntungan yang kompetitif dan memaksimalkan laba dengan terus-menerus mencari lokasi produksi paling efisien dan murah.
3) Memiliki kemudahan jangkauan geografis yang membuat perusahaan dengan cepat memindahkan berbagai sumber dan operasi di seluruh dunia.
4) Menguasai tiga perempat perdagangan dan sekitar sepertiga dari seluruh output perekonomian global.
5) Adanya penghapusan seluruh batasan dan hambatan terhadap arus modal, barang, dan jasa.
6) Batas suatu negara akan menjadi kabur.
7) Keterkaitan antara ekonomi nasional dan internasional semakin erat.
8) Membuka peluang pasar produk dari dalam negeri ke pasar internasional secara kompetitif.
9) Membuka peluang bagi masuknya produk global ke pasar domestik.
d. Globalisasi Bidang IPTEK
e. Globalisasi Bidang Transportasi
2. Dampak Globalisasi
a. Dampak Positif Globalisasi
1). Berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
2). Meningkatnya Efektivitas dan Efisiensi
3). Perekonomian Suatu Negara Semakin Meningkat
4). Meningkatnya Taraf Hidup Masyarakat
5). Komunikasi Semakin Cepat dan Mudah
6). Berkembangnya Dunia Pariwisata
7). Perkembangan Alat Komunikasi dan Keterbukaan Informasi
b. Dampak Negatif Globalisasi
1). Westernisasi
Westernisasi adalah suatu perbuatan seseorang yang mulai kehilangan nasionalisme dengan meniru atau melakukan aktivitas kebarat-baratan.
Dampak Positif Westernisasi
(1) Dapat menguasai iptek.
(2) Terjadi akulturasi (percampuran) budaya sehingga tidak mengalami kebosanan budaya karena masyarakat selalu menginginkan hal-hal yang baru.
(3) Penggunaan bahasa lain dalam komunikasi meningkatkan wawasan dan pengetahuan.
(4) Munculnya ide-ide baru yang dapat membantu kemajuan iptek.
Dampak Negatif Westernisasi (1) Lunturnya jiwa nasionalis dan jati diri bangsa.
(2) Melunturkan semangat cinta akan bangsa dan budaya sendiri.
(3) Gaya hidup yang bersifat konsumtif.
(4) Mencari segala sesuatu yang instan.
(5) Budaya Barat yang dikenal dengan konsep liberalisme, mengakibatkan munculnya pornografi, pergaulan bebas, dan sebagainya.
2). Demoralisasi
Dekadensi moral atau demoralisasi adalah menurunnya atau merosotnya akhlak atau moral seseorang.
3). Kesenjangan Sosial Ekonomi
Kesenjangan sosial ekonomi adalah perbedaan yang tajam antara satu kelompok dengan kelompok lain dalam bidang sosial dan ekonomi.
4). Kriminalitas
Faktor penyebab terjadinya kriminalitas adalah:
(a) pertentangan dan persaingan,
(b) perbedaan ideologi politik,
(c) kepadatan dan komposisi penduduk,
(d) perbedaan kekayaan dan pendapatan, dan
(e) mentalitas yang labil.
Adapun solusi yang dapat dilakukan seperti berikut.
(a) Menegakkan sanksi hukum yang tegas dan tanpa pandang bulu.
(b) Mengaktifkan peran orang tua dan lembaga pendidikan dalam mendidik anak.
(c) Selektif terhadap budaya asing yang masuk agar tidak merusak nilai budaya bangsa.
(d) Menjaga kelestarian dan kelangsungan nilai dan norma dalam masyarakat.
5). Pencemaran Lingkungan
Berbagai kemudahan telah kita rasakan sebagai dampak dari globalisasi. Namun demikian proses globalisasi yang tidak dibarengi dengan analisis masalah dan dampak lingkungan (amdal) sering menimbulkan malapetaka, yakni berupa pencemaran lingkungan. Hal itu dapat diakibatkan oleh teknologi dan alat mesin yang digunakan oleh pabrik pengolahan ataupun industri.
6). Kenakalan Remaja
Kenakalan remaja disebut juga dengan istilah juvenille deliquency.
Kartini Kartono (1992) menjelaskan bahwa kenakalan remaja atau juvenile delincuency sebagai gejala patologis sosial pada remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial.
Gejala dari kenakalan remaja bentuk tersebut di antaranya sebagai berikut.
(a) Mengebut di jalan.
(b) Membentuk kelompok-kelompok dengan aturan tidak etis, misalnya kelompok pergaulan bebas.
(c) Membentuk kelompok yang cenderung membawa ke arah destruktif, seperti kelompok tawuran, pemerasan.
(d) Pengedaran gambar atau VCD porno di kalangan anak remaja.
(e) Memakai, mengedarkan, dan memasuki jaringan pemakaian narkoba dan obat-obat terlarang.
(f) Tindakan indisipliner di sekolah, di rumah, di tempat umum, misalnya tidak masuk sekolah, membolos, tawuran, tidak patuh pada orang tua, dan guru.
(g) Mencoret-coret dan merusak fasilitas umum.
(h) Melakukan tindakan penyimpangan seksual yang tidak sesuai dengan nilai-nilai serta norma yang berlaku, misalnya pemerkosaan, pencabulan, kumpul kebo dan sebagainya.
(i) Melakukan tindakan kriminal misalnya: mencuri, merampok, membunuh dan sebagainya.
Penyebab kenakalan remaja secara umum dapat dikelompokkan menjadi dua: faktor faktor ekstern dan intern.
Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri remaja tersebut seperti:
(1) Krisis Identitas
(2) Faktor Kepribadian
(3) Faktor status dan peranannya dalam masyarakat
Faktor ekstern merupakan faktor-faktor penyebab yang berasal dari luar diri remaja, seperti:
(1) Kondisi Lingkungan Keluarga
(2) Kontak Sosial dari Lembaga Masyarakat Kurang Baik
(3) Kondisi Geografis atau Kondisi Alam Fisik
(4) Faktor Kesenjangan Ekonomi dan Disintegrasi Politik
7). Individualisme yang Semakin Tinggi
Individualisme bisa disebut sebagai perilaku yang mementingkan diri sendiri dan tidak mau tahu urusan atau kepentingan orang lain.
3. Upaya Menghadapi Globalisasi
a. Upaya Menghadapi Gobalisasi Budaya
1) Menyaring setiap budaya asing yang masuk ke Indonesia untuk kemudian diadaptasi dan digunakan bersama-sama.
2) Mempromosikan budaya asli Indonesia ke kancah internasional untuk menumbuhkan rasa cinta budaya Indonesia.
3) Menyukai dan menggunakan produk-produk asli Indonesia.
4) Memperkuat persatuan dan kesatuan antar warga Indonesia yang memiliki budaya beragam untuk bersatu melindungi budaya asli Indonesia agar tidak luntur terbawa arus globalisasi juga tidak hilang karena diklaim negara lain.
5) Mematenkan setiap budaya Indonesia serta memublikasikannya agar tetap terjaga dan menjadikan masyarakat Indonesia bangga memilikinya.
6) Berpegang teguh pada nilai religius, spiritual, dan memupuk rasa kebhinekaan agar Indonesia tetap berjaya dengan budayanya.
7) Meningkatkan kualitas nilai keimanan dan moralitas masyarakat
b. Upaya Menghadapi Globalisasi Iptek
1) Berkompetisi dalam kemajuan iptek.
2) Meningkatkan motif berprestasi.
3) Meningkatkan kualitas/mutu sumber daya manusia terutama di bidang penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi agar kita mampu bersaing.
4) Selalu berorientasi ke masa depan.
5) Meningkatkan penguasaan kita terhadap teknologi modern di segala bidang sehingga tidak tertinggal dan bergantung pada bangsa lain.
c. Upaya Menghadapi Globalisasi Ekonomi
1) Menyiapkan SDM yang kompeten, kompetitif, dan memiliki kemampuan yang baik dalam menghadapi kompetisi globalisasi.
2) Melaksanakan standarisasi dan sertifikasi bagi perusahaan dan lembaga pemerintah untuk citra, kesungguhan dan kualitas produk.
3) Menghilangkan praktik-praktik korupsi, kolusi, nepotisme dan manipulasi.
4) Mendorong pengusaha-pengusaha lokal khususnya pengusaha kecil dan menengah untuk berkompetisi secara sehat.
5) Mendorong munculnya produk-produk kreatif dan inovatif dari masyarakat Indonesia.
d. Upaya Menghadapi Globalisasi Komunikasi
1) Memilih dan memanfaatkan alat komunikasi secara tepat dan sebaikbaiknya sesuai dengan fungsi dan kebutuhan.
2) Memanfaatkan alat komunikasi demi kemajuan masa depan dan tidak menyalah gunakannnya.
3) Memilih informasi dengan tepat dan bijaksana agar tidak mudah terpengaruh dan terhasut oleh informasi yang salah.
e. Upaya Menghadapi Globalisasi Transportasi
1) Memanfaatkan alat transportasi sesuai dengan jarak dan waktunya.
2) Menggunakan alat transportasi tidak berlebihan agar tidak terjadi pencemaran lingkungan.
3) Menjaga keberadaan alat transportasi lokal sebagai salah satu khasanah budaya.
Materi-materi Lainnya :
BAB I Interaksi Antarnegara Asia dan Negara Lainnya
BAB II Perubahan Sosial Budaya dan Globalisasi
BAB III Ketergantungan Antarruang dan Pengaruhnya terhadap Kesejahteraan Masyarakat
BAB IV Indonesia dari Masa Kemerdekaan Hingga Masa
BAB II Perubahan Sosial Budaya dan Globalisasi
William Ogburn dalam Elly M Setiadi (2011) berpendapat bahwa batasan ruang lingkup perubahan sosial budaya, mencakup perubahan pada unsur-unsur kebudayaan baik yang bersifat materiil maupun yang bersifat nonmaterial (immaterial), beliau menekankan perubahan sosial sebagai pengaruh yang besar dari unsur- unsur kebudayaan materiil terhadap unsur kebudayaan immateriil.
Koentjaraningrat (1985) menjelaskan, modernisasi adalah usaha untuk hidup sesuai dengan zaman dan konstelasi dunia sekarang.
Selo Soemardjan (1962) menjelaskan bahwa globalisasi adalah terbentuknya sistem organisasi dan komunikasi antarmasyarakat di seluruh dunia untuk mengikuti sistem dan kaidah yang sama secara cepat.
A. Perubahan Sosial Budaya
Kingsley Davis dalam Soerjono Soekanto (2014) mengatakan bahwa perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan kebudayaan. Perubahan dalam kebudayaan mencakup hal-hal seperti kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi, dan filsafat. Menurutnya perubahan sosial sebagai perubahan pada sistem sosial, struktur, dan fungsi masyarakat.
Gambar . Perubahan Dilihat dari Waktunya
1. Bentuk Perubahan Sosial Budaya
Gambar . Bentuk Perubahan Sosial
a. Perubahan Dilihat dari Waktunya
1). Perubahan Sosial Lambat atau Evolusi
2). Perubahan Sosial Cepat atau Revolusi
Revolusi Inggris dianggap sebagai pelopor revolusi di negara lain. Revolusi industri membawa akibat dalam berbagai bidang kehidupan bagi negaranya ataupun bagi negara lain, antara lain sebagai berikut.
a) Proses mekanisasi dalam usaha industri.
b) Perdagangan makin berkembang.
c) Transportasi lancar.
d) Berkembangnya urbanisasi.
e) Terjadinya kesenjangan sosial.
b. Perubahan Dilihat dari Pengaruhnya
1). Perubahan yang Pengaruhnya Kecil
Perubahan yang pengaruhnya kecil merupakan perubahan yang tidak membawa perubahan pada unsur struktur sosial masyarakat.
2). Perubahan yang Pengaruhnya Besar
Perubahan yang pengaruhnya besar adalah perubahan yang membawa perubahan dalam sendi-sendi kehidupan dalam suatu masyarakat.
c. Perubahan Dilihat dari Perencanaannya
1). Perubahan yang Direncanakan/Planned Change
2). Perubahan yang Tidak Direncanakan/Unplanned Change
Sebagai contoh, perubahan penggunaan traktor dalam teknologi pertanian merupakan sebuah perubahan yang direncanakan.
Kemajuan dan penerapan teknologi tersebut menguntungkan petani karena menghemat tenaga, waktu, dan biaya. Namun di sisi lain menimbulkan dampak yang tidak direncanakan, misalnya, banyak buruh tani kehilangan pekerjaan karena tenaganya telah digantikan mesin.
2. Faktor Penyebab dan Penghambat Perubahan Sosial Budaya
a. Faktor Penyebab Perubahan Sosial Budaya
1. Bertambah dan Berkurangnya penduduk
2. Penemuan Baru
3. Konflik
4. Terjadinya Pemberontakan/Revolusi
5. Perubahan Lingkungan Alam
6. Peperangan
7. Pengaruh Kebudayaan Masyarakat lain
Proses pengaruh kebudayaan lain yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial budaya antara lain sebagai berikut.
a). Difusi
Difusi merupakan proses penyebaran unsur baru, baik berupa alat, ide atau gagasan dari satu pihak ke pihak lain, dari suatu tempat ke tempat lain, dari satu orang ke orang lain, dan dari satu masyarakat ke masyarakat lain.
b). Akulturasi (Cultural Contact)
c). Asimilasi
d). Penetrasi
e). Invasi
f). Milenarisme
b. Faktor Penghambat Perubahan Sosial Budaya
1. Kehidupan Masyarakat yang Terasing
2. Perkembangan Ilmu Pengetahuan yang Terlambat
3. Sikap Masyarakat yang Tradisional
4. Adanya Prasangka Terhadap HalHal Baru atau Asing
5. Adat Istiadat
B. Globalisasi
Orang yang pertama kali menggunakan istilah globalisasi adalah Theodore Levitte pada tahun 1985.
Menurut Waters dalam Kamanto Sunarto (2004), globalisasi adalah suatu proses sosial yang di dalamnya kendala geografi terhadap pengaturan sosial dan budaya menjadi surut dan manusia menjadi semakin sadar bahwa pengaturan tersebut menjadi semakin surut.
1. Bentuk Globalisasi
a. Globalisasi Bidang Budaya
Globalisasi dalam bidang budaya memberikan manfaat misalnya memperkaya budaya bangsa. Namun di sisi lain memberikan ancaman terhadap keberadaan budaya lokal bangsa.
b. Globalisasi Bidang Komunikasi
Globalisasi dalam bidang komunikasi dapat dilihat dari kemajuan teknologi komunikasi. Awalnya masyarakat Indonesia berkomunikasi dengan cara tradisional. Kemudian mulai mengalami perkembangan dalam teknologi telepon, handphone, internet serta media sosial yang ada sekarang ini.
c. Globalisasi Bidang Ekonomi
Dalam globalisasi ekonomi berbagai negara di dunia menjadi pasar yang satu dan semakin terintegrasi tanpa mengenal batasan teritorial atau kewilayahan antarnegara . Globalisasi ekonomi memang berkaitan erat dengan perdagangan bebas (free trade).
Adapun ciri-ciri yang menandai globalisasi ekonomi sebagai berikut.
1) Beroperasinya suatu perusahaan di lebih dari satu negara. Perusahaan ini memproduksi dan menjual hasil produksinya secara internasional.
2) Perubahan dalam mencari keuntungan yang kompetitif dan memaksimalkan laba dengan terus-menerus mencari lokasi produksi paling efisien dan murah.
3) Memiliki kemudahan jangkauan geografis yang membuat perusahaan dengan cepat memindahkan berbagai sumber dan operasi di seluruh dunia.
4) Menguasai tiga perempat perdagangan dan sekitar sepertiga dari seluruh output perekonomian global.
5) Adanya penghapusan seluruh batasan dan hambatan terhadap arus modal, barang, dan jasa.
6) Batas suatu negara akan menjadi kabur.
7) Keterkaitan antara ekonomi nasional dan internasional semakin erat.
8) Membuka peluang pasar produk dari dalam negeri ke pasar internasional secara kompetitif.
9) Membuka peluang bagi masuknya produk global ke pasar domestik.
d. Globalisasi Bidang IPTEK
e. Globalisasi Bidang Transportasi
2. Dampak Globalisasi
a. Dampak Positif Globalisasi
1). Berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
2). Meningkatnya Efektivitas dan Efisiensi
3). Perekonomian Suatu Negara Semakin Meningkat
4). Meningkatnya Taraf Hidup Masyarakat
5). Komunikasi Semakin Cepat dan Mudah
6). Berkembangnya Dunia Pariwisata
7). Perkembangan Alat Komunikasi dan Keterbukaan Informasi
b. Dampak Negatif Globalisasi
1). Westernisasi
Westernisasi adalah suatu perbuatan seseorang yang mulai kehilangan nasionalisme dengan meniru atau melakukan aktivitas kebarat-baratan.
Dampak Positif Westernisasi
(1) Dapat menguasai iptek.
(2) Terjadi akulturasi (percampuran) budaya sehingga tidak mengalami kebosanan budaya karena masyarakat selalu menginginkan hal-hal yang baru.
(3) Penggunaan bahasa lain dalam komunikasi meningkatkan wawasan dan pengetahuan.
(4) Munculnya ide-ide baru yang dapat membantu kemajuan iptek.
Dampak Negatif Westernisasi (1) Lunturnya jiwa nasionalis dan jati diri bangsa.
(2) Melunturkan semangat cinta akan bangsa dan budaya sendiri.
(3) Gaya hidup yang bersifat konsumtif.
(4) Mencari segala sesuatu yang instan.
(5) Budaya Barat yang dikenal dengan konsep liberalisme, mengakibatkan munculnya pornografi, pergaulan bebas, dan sebagainya.
2). Demoralisasi
Dekadensi moral atau demoralisasi adalah menurunnya atau merosotnya akhlak atau moral seseorang.
3). Kesenjangan Sosial Ekonomi
Kesenjangan sosial ekonomi adalah perbedaan yang tajam antara satu kelompok dengan kelompok lain dalam bidang sosial dan ekonomi.
4). Kriminalitas
Faktor penyebab terjadinya kriminalitas adalah:
(a) pertentangan dan persaingan,
(b) perbedaan ideologi politik,
(c) kepadatan dan komposisi penduduk,
(d) perbedaan kekayaan dan pendapatan, dan
(e) mentalitas yang labil.
Adapun solusi yang dapat dilakukan seperti berikut.
(a) Menegakkan sanksi hukum yang tegas dan tanpa pandang bulu.
(b) Mengaktifkan peran orang tua dan lembaga pendidikan dalam mendidik anak.
(c) Selektif terhadap budaya asing yang masuk agar tidak merusak nilai budaya bangsa.
(d) Menjaga kelestarian dan kelangsungan nilai dan norma dalam masyarakat.
5). Pencemaran Lingkungan
Berbagai kemudahan telah kita rasakan sebagai dampak dari globalisasi. Namun demikian proses globalisasi yang tidak dibarengi dengan analisis masalah dan dampak lingkungan (amdal) sering menimbulkan malapetaka, yakni berupa pencemaran lingkungan. Hal itu dapat diakibatkan oleh teknologi dan alat mesin yang digunakan oleh pabrik pengolahan ataupun industri.
6). Kenakalan Remaja
Kenakalan remaja disebut juga dengan istilah juvenille deliquency.
Kartini Kartono (1992) menjelaskan bahwa kenakalan remaja atau juvenile delincuency sebagai gejala patologis sosial pada remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial.
Gejala dari kenakalan remaja bentuk tersebut di antaranya sebagai berikut.
(a) Mengebut di jalan.
(b) Membentuk kelompok-kelompok dengan aturan tidak etis, misalnya kelompok pergaulan bebas.
(c) Membentuk kelompok yang cenderung membawa ke arah destruktif, seperti kelompok tawuran, pemerasan.
(d) Pengedaran gambar atau VCD porno di kalangan anak remaja.
(e) Memakai, mengedarkan, dan memasuki jaringan pemakaian narkoba dan obat-obat terlarang.
(f) Tindakan indisipliner di sekolah, di rumah, di tempat umum, misalnya tidak masuk sekolah, membolos, tawuran, tidak patuh pada orang tua, dan guru.
(g) Mencoret-coret dan merusak fasilitas umum.
(h) Melakukan tindakan penyimpangan seksual yang tidak sesuai dengan nilai-nilai serta norma yang berlaku, misalnya pemerkosaan, pencabulan, kumpul kebo dan sebagainya.
(i) Melakukan tindakan kriminal misalnya: mencuri, merampok, membunuh dan sebagainya.
Penyebab kenakalan remaja secara umum dapat dikelompokkan menjadi dua: faktor faktor ekstern dan intern.
Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri remaja tersebut seperti:
(1) Krisis Identitas
(2) Faktor Kepribadian
(3) Faktor status dan peranannya dalam masyarakat
Faktor ekstern merupakan faktor-faktor penyebab yang berasal dari luar diri remaja, seperti:
(1) Kondisi Lingkungan Keluarga
(2) Kontak Sosial dari Lembaga Masyarakat Kurang Baik
(3) Kondisi Geografis atau Kondisi Alam Fisik
(4) Faktor Kesenjangan Ekonomi dan Disintegrasi Politik
7). Individualisme yang Semakin Tinggi
Individualisme bisa disebut sebagai perilaku yang mementingkan diri sendiri dan tidak mau tahu urusan atau kepentingan orang lain.
3. Upaya Menghadapi Globalisasi
a. Upaya Menghadapi Gobalisasi Budaya
1) Menyaring setiap budaya asing yang masuk ke Indonesia untuk kemudian diadaptasi dan digunakan bersama-sama.
2) Mempromosikan budaya asli Indonesia ke kancah internasional untuk menumbuhkan rasa cinta budaya Indonesia.
3) Menyukai dan menggunakan produk-produk asli Indonesia.
4) Memperkuat persatuan dan kesatuan antar warga Indonesia yang memiliki budaya beragam untuk bersatu melindungi budaya asli Indonesia agar tidak luntur terbawa arus globalisasi juga tidak hilang karena diklaim negara lain.
5) Mematenkan setiap budaya Indonesia serta memublikasikannya agar tetap terjaga dan menjadikan masyarakat Indonesia bangga memilikinya.
6) Berpegang teguh pada nilai religius, spiritual, dan memupuk rasa kebhinekaan agar Indonesia tetap berjaya dengan budayanya.
7) Meningkatkan kualitas nilai keimanan dan moralitas masyarakat
b. Upaya Menghadapi Globalisasi Iptek
1) Berkompetisi dalam kemajuan iptek.
2) Meningkatkan motif berprestasi.
3) Meningkatkan kualitas/mutu sumber daya manusia terutama di bidang penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi agar kita mampu bersaing.
4) Selalu berorientasi ke masa depan.
5) Meningkatkan penguasaan kita terhadap teknologi modern di segala bidang sehingga tidak tertinggal dan bergantung pada bangsa lain.
c. Upaya Menghadapi Globalisasi Ekonomi
1) Menyiapkan SDM yang kompeten, kompetitif, dan memiliki kemampuan yang baik dalam menghadapi kompetisi globalisasi.
2) Melaksanakan standarisasi dan sertifikasi bagi perusahaan dan lembaga pemerintah untuk citra, kesungguhan dan kualitas produk.
3) Menghilangkan praktik-praktik korupsi, kolusi, nepotisme dan manipulasi.
4) Mendorong pengusaha-pengusaha lokal khususnya pengusaha kecil dan menengah untuk berkompetisi secara sehat.
5) Mendorong munculnya produk-produk kreatif dan inovatif dari masyarakat Indonesia.
d. Upaya Menghadapi Globalisasi Komunikasi
1) Memilih dan memanfaatkan alat komunikasi secara tepat dan sebaikbaiknya sesuai dengan fungsi dan kebutuhan.
2) Memanfaatkan alat komunikasi demi kemajuan masa depan dan tidak menyalah gunakannnya.
3) Memilih informasi dengan tepat dan bijaksana agar tidak mudah terpengaruh dan terhasut oleh informasi yang salah.
e. Upaya Menghadapi Globalisasi Transportasi
1) Memanfaatkan alat transportasi sesuai dengan jarak dan waktunya.
2) Menggunakan alat transportasi tidak berlebihan agar tidak terjadi pencemaran lingkungan.
3) Menjaga keberadaan alat transportasi lokal sebagai salah satu khasanah budaya.
Materi-materi Lainnya :
BAB I Interaksi Antarnegara Asia dan Negara Lainnya
BAB II Perubahan Sosial Budaya dan Globalisasi
BAB III Ketergantungan Antarruang dan Pengaruhnya terhadap Kesejahteraan Masyarakat
BAB IV Indonesia dari Masa Kemerdekaan Hingga Masa
0 komentar:
Posting Komentar